Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menghafal QS. Al-Ashr/103: 1-3 dengan fokus pada empat aspek utama, yaitu kemampuan membaca, kelancaran, kefasihan, dan penguasaan tajwid. Metode yang digunakan adalah observasi langsung terhadap tiga siswa dengan penilaian berbasis indikator pada setiap aspek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelancaran menghafal. Sebagian siswa masih mengalami kesulitan membaca, seperti terbata-bata, salah penyambungan kata, dan kekeliruan dalam panjang-pendek bacaan. Kelancaran hafalan juga belum optimal karena minimnya pengulangan (murojaah) dan kurangnya latihan mandiri. Pada aspek kefasihan, siswa cenderung mengalami kesalahan pengucapan huruf hijaiyah seperti dza, shod, dan ‘ain, yang berdampak pada makna ayat. Selain itu, penguasaan tajwid masih rendah, terutama pada hukum bacaan dan penerapan makhraj. Secara keseluruhan, keempat aspek tersebut saling berkaitan dan berpengaruh terhadap kualitas hafalan. Kemampuan membaca menjadi fondasi utama, sedangkan kefasihan dan tajwid menjaga keakuratan bacaan. Temuan ini menegaskan bahwa peningkatan hafalan harus dilakukan secara terpadu melalui pembelajaran yang memperhatikan seluruh aspek secara simultan.