Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai etnomatematika dalam konsep geometri bangun datar yang terdapat pada makanan tradisional khas Betawi. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa sekolah dasar terhadap materi geometri, yang seringkali disebabkan oleh kurangnya keterkaitan antara pembelajaran matematika dengan konteks budaya siswa. Etnomatematika menawarkan pendekatan kontekstual dengan mengaitkan konsep matematika pada praktik budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi deskriptif budaya. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan sumber penelitian yaitu 1 orang Sejarahwan Kota Jakarta, 1 orang ahli matematika, 8 orang pembuat makanan tradisional khas Betawi, dan 5 orang pembeli makanan tradisional khas Betawi, dan dokumentasi terhadap 8 makanan tradisional khas Betawi, yaitu kerak telor, kembang goyang, kue rangi, kue uli, kue pepe, kue dongkal, biji ketapang, dan kue geplak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh makanan tersebut mengandung elemen bangun datar yaitu lingkaran, persegi, persegi panjang, jajar genjang, dan segitiga yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran kontekstual berbasis budaya lokal. Cara pembuatan makanan tradisional khas Betawi memiliki keterkaitannya dengan konsep matematika selain geometri yaitu pengukuran waktu, pengukuran suhu, dan bilangan pecahan. Temuan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan media pembelajaran matematika yang lebih menarik dan relevan bagi siswa, serta dapat digunakan oleh guru sebagai referensi dalam mengajarkan konsep geometri di sekolah dasar.