Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara relatedness, kebutuhan dasar individu untuk merasa terhubung secara sosial, dengan Fear of Missing Out (FoMO), yaitu kecemasan ketika merasa tertinggal dari pengalaman sosial penting. Fenomena FoMO semakin marak di kalangan remaja seiring masifnya penggunaan media sosial seperti Instagram dan TikTok yang menyajikan aktivitas sosial real- time serta mendorong remaja mengikuti tren demi validasi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan 400 responden remaja berusia 14–21 tahun di Kota Bekasi yang aktif menggunakan media sosial dan mengikuti akun idola. Instrumen yang digunakan adalah The Fear of Missing Out Scale (Przybylski, 2013) dan Social Connectedness Scale (Lee & Robbins, 1995) yang telah dimodifikasi. Analisis menggunakan uji Spearman menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara relatedness dan FoMO (rs = 0,446; p < 0,001). Artinya, semakin tinggi kebutuhan keterhubungan sosial, semakin besar pula tingkat FoMO yang dialami remaja. Hasil ini menegaskan bahwa kebutuhan psikologis akan koneksi sosial berperan dalam meningkatkan kerentanan terhadap tekanan digital. Oleh karena itu, penting bagi remaja membangun keterhubungan sosial yang autentik di dunia nyata serta mengelola penggunaan media sosial secara bijak untuk meminimalkan dampak psikologis negatif FoMO.