Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan obedience pada anggota Polri unit Samapta Polda Metro Jaya. Latar belakang penelitian didasari pada tugas unit Samapta yang kerap berhadapan dengan situasi penuh tekanan, seperti pengamanan demonstrasi, yang menuntut kemampuan pengendalian emosi agar anggota tetap profesional dan patuh terhadap perintah atasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel berjumlah 130 anggota Polri yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner berbasis skala likert, yang mengukur kecerdasan emosi berdasarkan lima aspek Goleman, dan obedience berdasarkan tiga aspek Blass. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dengan obedience pada anggota Polri unit Samapta Polda Metro Jaya (r = 0,612; p < 0,001). Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi anggota Polri, semakin tinggi pula tingkat obedience mereka dalam melaksanakan tugas. Temuan ini diharapkan menjadi masukan bagi pengembangan program pelatihan psikologi kepolisian guna meningkatkan profesionalisme dan efektivitas pelaksanaan tugas di lapangan.