Quarter life crisis merupakan fenomena psikologis yang umum dialami generasi Z saat memasuki masa transisi menuju dewasa awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap quarter life crisis pada generasi Z. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan analisis Spearman dan regresi linear sederhana. Sebanyak 125 responden dari wilayah Bekasi dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi expressive suppression memiliki hubungan signifikan dengan quarter life crisis (r = 0,182; p < 0,05), sedangkan cognitive reappraisal tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Mayoritas responden berada pada tingkat quarter life crisis sedang (48,8%) serta memiliki kemampuan regulasi emosi sedang (44,8%). Temuan ini mengindikasikan bahwa expressive suppression berkontribusi terhadap munculnya quarter life crisis, sementara cognitive reappraisal belum memberikan pengaruh yang berarti. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pelatihan regulasi emosi berbasis cognitive reappraisal sebagai upaya meningkatkan kesiapan mental generasi Z.