Di era digital yang semakin maju, Gen Z tumbuh dalam lingkungan dengan intensitas penggunaan teknologi dan media sosial yang tinggi. Meskipun prevalensi gangguan mental meningkat, masih banyak individu yang enggan atau terlambat dalam mencari bantuan. Literasi kesehatan mental adalah pengetahuan dan keyakinan yang mendukung pengenalan, penanganan, dan pencegahan permasalah kesehatan mental. Perilaku mencari bantuan adalah suatu proses adaptif yang dilakukan individu ketika menghadapi permasalahan psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan pada Gen Z di Kota Bekasi. Sampel penelitian ini melibatkan 200 individu yang berasal dari kelompok generasi Z yang menggunakan kombinasi teknik purposive sampling dan quota sampling. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Data dikumpulkan melalui skala literasi kesehatan mental dan skala perilaku mencari bantuan yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya hubungan positif yang sangat kuat antara literasi kesehatan mental dan perilaku mencari bantuan pada Gen Z di Kota Bekasi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,935. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat literasi kesehatan mental pada individu, maka semakin besar pula kecenderungan individu untuk melakukan perilaku mencari bantuan.