Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, dengan total populasi 114 karyawan yang dijadikan sebagai sampel melalui teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner daring menggunakan dua alat ukur, yaitu NASA-TLX untuk mengukur beban kerja dan skala stres kerja berdasarkan dimensi dari Robbins dan Judge, (2013). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara beban kerja dan stres kerja (r = 0.769; p < 0.001). Mayoritas responden mengalami tingkat beban kerja tinggi (91,23%) dan stres kerja tinggi (65,79%). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi beban kerja yang dirasakan karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dialami. Penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan untuk mengelola beban kerja secara proporsional, guna meminimalisir stres kerja yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan produktivitas karyawan.