Gen Z yang saat ini hidup berdampingan dengan teknologi cenderung untuk berkomunikasi di media sosial. Media sosial Instagram yang biasanya digunakan sebagai identitas diri, namun nyatanya lebih sering digunakan sebagai sarana eksistensi atau pemenuhan standard dengan mengunggah berbagai aktivitas, trend, sesuatu yang viral, dan lainnya. Hal tersebut membuat Gen Z untuk lebih aktif pada media sosial Instagram dan kurang berfokus pada potensi dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan narsistik dengan fear of missing out (fomo) pada Gen Z pengguna Instagram. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan karakteristik yang telah ditentukan. Jumlah responden yang didapatkan pada penelitian ini yaitu sekitar 166 responden laki-laki dan Perempuan dengan usia 12-27 tahun pengguna Instagram aktif. Penelitian ini menggunakan skala kecenderungan narsistik dan skala fear of missing out. Data dianalisis dengan teknik kolerasional pearson product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan kolerasi yang kuat antara kecenderungan narsistik dengan fear of missing out (fomo). Artinya semakin tinggi kecenderungan narsistik maka semakin tinggi juga fear of missing out, sebaliknya semakin rendah kecenderungan narsistik maka semakin rendah juga fear of missing out (fomo) pada Gen Z pengguna Instagram.