Perkembangan teknologi digital telah memengaruhi gaya hidup dan perilaku konsumtif masyarakat, terutama Generasi Z yang tumbuh bersama media sosial dan e-commerce. Salah satu fenomena yang muncul di kalangan generasi ini adalah Fear of Missing out (FoMo), yaitu perasaan cemas ketika tertinggal tren atau pengalaman sosial. Di sisi lain, muncul pula fenomena doom spending, yaitu kebiasaan berbelanja impulsif sebagai bentuk pelarian dari kecemasan terhadap masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara FoMo dan perilaku impulsive buying di kalangan Generasi Z dalam konteks doom spending. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Sampel sebanyak 165 responden Generasi Z di Kota Bekasi yang merupakan pengguna aktif paylater. Instrumen penelitian berupa skala FoMo dari Przybylski et al. (2013) dan skala impulsive buying dari Verplanken & Herabadi (2001). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara FoMo dan impulsive buying dengan nilai r = 0.827 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat FoMo seseorang, semakin besar kecenderungan untuk berbelanja impulsif. Temuan ini menunjukkan pentingnya edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan kontrol diri bagi Generasi Z di tengah maraknya fitsur paylater dan budaya konsumtif digital.