Remaja yang tinggal di panti asuhan menghadapi tantangan psikologis yang lebih kompleks dibandingkan dengan remaja yang tinggal bersama keluarga, seperti keterbatasan dukungan emosional, kehilangan figur pengasuh utama, dan lingkungan sosial yang penuh aturan. Kondisi ini dapat memicu stres dan memengaruhi strategi coping yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi coping stress yang digunakan oleh remaja di Panti Asuhan X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 120 remaja yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala coping stress berdasarkan teori Lazarus dan Folkman (1984) yang terdiri dari dua dimensi, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menggunakan emotion focused coping dalam kategori sedang (60,8%). Temuan ini mengindikasikan bahwa remaja di panti asuhan x cenderung mengandalkan cara-cara pengelolaan emosi dibandingkan penyelesaian masalah secara langsung.