Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Adversity Quotient (AQ) dengan School Wellbeing pada siswa sekolah menengah pertama. Adversity Quotient menggambarkan kemampuan individu dalam menghadapi, bertahan, dan bangkit dari kesulitan, sedangkan School Wellbeing merujuk pada kesejahteraan siswa yang meliputi perasaan aman, nyaman, diterima, serta merasa memiliki tujuan dalam lingkungan sekolah. metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik random sampling, melibatkan 151 responden. Instrumen yang digunakan adalah skala Adversity Quotient dan skala School Wellbeing yang telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman karena data tidak terdistribusi normal. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara Adversity Quotient dengan School Wellbeing. Temuan ini mendukung hipotesis penelitian serta sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa kemampuan menghadapi kesulitan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan siswa di sekolah dan menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi dalam menghadapi tantangan cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik di sekolah.