Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan work alienation pada karyawan divisi produksi di PT X, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur farmasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena keterasingan kerja yang banyak dialami oleh karyawan produksi, seperti perasaan jenuh, tidak terhubung secara emosional dengan pekerjaan, serta kurangnya penghargaan dan peluang pengembangan diri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan teknik total sampling, melibatkan 111 karyawan produksi sebagai responden. Instrumen yang digunakan adalah skala work alienation dari Nair dan Vohra (2010) dan skala kualitas kehidupan kerja dari Sirgy et al. (2001), keduanya menggunakan skala Likert 1–7. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan ulang untuk menyesuaikan dengan karakteristik responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kualitas kehidupan kerja dan work alienation. Semakin tinggi kualitas kehidupan kerja, semakin rendah tingkat keterasingan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja guna meminimalkan keterasingan kerja yang dapat berdampak pada produktivitas dan keterlibatan karyawan.