Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dependensi pertemanan dengan social loafing pada siswa menengah atas. Dependensi pertemanan mengacu pada ketergantungan emosional yang tinggi terhadap teman sebaya, sementara social loafing adalah kecenderungan individu untuk mengurangi usaha saat bekerja dalam kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 140 siswa SMA di Kota Bekasi yang dipilih melalui teknik purposive random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dependensi pertemanan dan social loafing yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak JASP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dependensi pertemanan dan social loafing. Semakin tinggi ketergantungan siswa terhadap teman, semakin besar kecenderungan untuk menurunkan kontribusi dalam tugas kelompok. Temuan ini menunjukkan pentingnya pengembangan kemandirian dan akuntabilitas individu dalam lingkungan belajar kolaboratif guna mengurangi dampak negatif dari hubungan pertemanan yang berlebihan.