Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kepribadian big five dengan perilaku cyberloafing pada karyawan industri food and beverages di Kecamatan X. Sebanyak 138 responden dilibatkan menggunakan teknik total sampling dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berbasis skala likert. Analisis data menggunakan uji regresi linear berganda dengan bantuan software JASP. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki skor kepribadian dalam kategori sedang (89,13 %), sementara perilaku cyberloafing sebagian besar berada pada kategori sedang hingga tinggi (68,66 % dan 31,34 %). Uji asumsi regresi memenuhi kriteria normalitas, linearitas, homoskedastisitas, dan tidak terdapat multikolinearitas. Hasil uji simultan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dimensi Big Five secara keseluruhan dengan cyberloafing (R = 0,423; p < 0,001) dengan kontribusi sebesar 14,8 %. Pada analisis parsial, dimensi extroversion, conscientiousness, dan openness memiliki hubungan signifikan terhadap cyberloafing, sedangkan agreeableness dan neuroticism tidak berpengaruh. Temuan ini mengindikasikan bahwa kepribadian individu memengaruhi kecenderungan menggunakan internet untuk keperluan non- kerja selama jam kerja. Penelitian ini merekomendasikan penerapan strategi manajemen waktu, pengaturan jeda digital, dan pelatihan pengendalian diri berbasis profil kepribadian sebagai upaya pengendalian cyberloafing yang lebih adaptif dan efektif di lingkungan kerja layanan cepat.