Kecenderungan TNI untuk melakukan agresi telah berkembang menjadi fenomena yang belum terpecahkan. Perilaku bermusuhan yang terjadi mulai dari penembakan, pembunuhan, pemukulan, penyerangan, pemukulan, perkelahian antar anggota TNI maupun dengan penduduk setempat. Tindakan agresivitas tidak jarang dilakukan oleh para prajurit untuk mempertahankan kelompoknya. Dalam agresivitas, mereka sering menyebutnya dengan hukum rimba. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap agresivitas yang dilakukan oleh anggota TNI AD terhadap harga diri dair anggota TNI AD tersebut . Metode digunakan adalah Cronbach Alpha. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas dimana item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja. Pada penelitian ini memiliki kategorisasi untuk dimensi agresivitas yang paling tinggi adalah agresivitas verbal. Presentase terbesar terdapat pada indikator agresi verbal dengan nilai sebesar 5742. Berdasarkan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat sgresivitas anggota TNI terbagi menjadi 79% dengan kategori agresivitas sedang, 17 % kategori agresivitas tinggi, dan 4% dengan kategori agresivitas rendah. Berdasarkan hasil analisis pada dimensi yang dilakukan, responden paling banyak melakukan agresivitas berupa agresi verbal. Agresi verbal yaitu tindakan agresi yang bertujuan untuk menyakiti, mengganggu, atau membahayakan orang lain melaului respon motorik dalam bentuk penolakan dan ancaman melalui respon vokal dalam bentuk verbal seperti memaki.