Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis regresi linier berganda. Pengolahan data dilakukan melalui perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan nilai t-hitung sebesar 2.438 dan signifikansi 0.020. Nilai ini lebih besar dari t-tabel (1.691) dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. Temuan ini sejalan dengan penelitian Sawitri et al. (2023), yang mengungkap bahwa motivasi eksternal, seperti target kerja triwulanan, menjadi pendorong utama kinerja. Namun, dominasi motivasi ekstrinsik perlu diimbangi dengan motivasi intrinsik agar tidak menurunkan semangat kerja dalam jangka panjang. Selanjutnya, variabel iklim kerja menunjukkan hasil yang signifikan, dengan t-hitung sebesar 1.791 dan signifikansi 0.043. Hal ini sesuai dengan penelitian Prayoga (2023) yang menekankan pentingnya menjaga iklim kerja untuk mencegah risiko burnout, stres, dan turnover. Sementara itu, hasil uji simultan (uji F) menunjukkan bahwa motivasi dan iklim kerja secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan nilai F-hitung sebesar 7.152 yang lebih besar dari F-tabel sebesar 3.285.