Di Indonesia, Teknologi berkembang cukup pesat dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Selama enam tahun terakhir, khususnya pada masa pandemi antara tahun 2020 hingga 2022, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami kemajuan yang positif. Meskipun sektor teknologi mendapat perhatian yang cukup besar, pergerakan saham perusahaan dalam sektor ini menunjukkan fluktuasi yang tentunya dapat memengaruhi persepsi investor terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR) dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap nilai perusahaan pada sektor teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2021–2023. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder, serta metode purposive sampling dalam pemilihan sampel. Analisis data dilakukan dengan bantuan software EViews 12, melalui beberapa tahap yakni uji statistik deskriptif, pemilihan model regresi data panel, uji asumsi klasik, uji t, uji f, dan koefisien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan, ketiga indikator kinerja keuangan, yaitu NPM, CR, dan DER, memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan ini mengisyaratkan bahwa struktur modal, yang diwakili oleh DER, menjadi aspek penting dalam menilai nilai perusahaan sektor teknologi.