Prarancangan Pabrik Biofurfural sebagai Bahan Baku Biotoluena dari Jerami Padi dengan Metode Supra Yield Kapasitas 40.000 Ton/Tahun. Permintaan furfural di Indonesia terus meningkat seiring kebutuhan industri terhadap bahan baku kimia ramah lingkungan seperti biotoluena. Biofurfural, sebagai senyawa turunan pentosa dari jerami padi, yang merupakan alternatif berkelanjutan yang dapat menggantikan furfural berbasis fosil. Bahan baku utama berupa jerami padi yang mengandung hemiselulosa 30–35% serta bahan pendukung, seperti air dan asam sulfat sebagai katalis. Proses produksi menggunakan metode Supra Yield karena efisiensinya dalam menghasilkan biofurfural dengan konversi pentosa sebesar 90% pada suhu 180°C. Tahapan proses meliputi, persiapan bahan baku, berupa jerami padi yang dihancurkan dengan menggunakan crusher hingga berukuran 0,3 cm. Air dan asam sulfat dialirkan ke mixer sebagai tempat pengenceran asam sulfat sebagai katalis. Katalis kemudian dialirkan ke dalam Reaktor Hidrolisis bertipe Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan suhu 120°C dan tekanan 3 atm. Keluaran dari reaktor masuk ke filter menghasilkan campuran cairan pentosan, air, dan padatan seperti selulosa dan lignin. Filtrasi memisahkan padatan tak larut dari larutan pentosan. Sedangkan larutan pentosan, air, dan asam sulfat akan melanjutkan ke tahap reaksi dehidrasi. Proses dehidrasi berlangsung di Reaktor Dehidrasi yang juga merupakan reaktor tipe RATB.