Usaha perikanan budidaya di suatu wilayah dapat memengaruhi lingkungan sekitar dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Di satu sisi, kegiatan ini dapat memberikan penghasilan tambahan dan menciptakan lapangan kerja baru, sementara di sisi lain, dapat mengganggu kondisi lingkungan yang sebelumnya telah seimbang. Salah satu budidaya perikanan di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, hingga saat ini belum memiliki Sistem Pengolahan Air Limbah pada masa panen. Budidaya perikanan ini memiliki total volume air limbah 18 m3 /hari saat masa panen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas dan debit limbah cair serta merencanakan sistem pengolahannya agar air limbah memenuhi baku mutu sesuai Permen LH No. 06 Tahun 2007. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan hanya pH air yang memenuhi baku mutu, sedangkan TSS, COD,BOD, dan Amonia (NH3) masih belum memenuhi baku mutu yang berlaku, oleh karena itu rencana pengolahan air buangan yang tepat diperlukan. Sistem pengolahan yang direncanakan meliputi bak ekualisasi, prasedimentasi, constructed wetland, dan bak reservoir. Setelah pengolahan kualitas limbah cair menurun dengan nilai TSS menjadi 85,38 mg/L, COD 118,28 mg/L, BOD 60,05 mg/L, dan NH3 meningkat menjadi 5,52, sehingga seluruh parameter telah memenuhi baku mutu yang berlaku.