Perkembangan bentuk kekayaan modern menimbulkan tantangan baru dalam hukum perkawinan, terutama terkait pengaturan mengenai harta bersama. Salah satu permasalahan yang muncul adalah belum diaturnya secara eksplisit mengenai status hukum harta tidak berwujud seperti royalti lagu dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum dalam pembagian harta bersama pada kasus perceraian, seperti yang terjadi dalam sengketa antara Virgoun dan Inara Rusli.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan royalti lagu sebagai harta bersama dari perspektif hukum perkawinan dan hukum kekayaan intelektual di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa royalti lagu yang diperoleh selama masa perkawinan dapat dikategorikan sebagai harta bersama apabila terbukti memiliki kontribusi ekonomi dalam rumah tangga, namun ketidakjelasan dalam peraturan positif dapat berpotensi menyebabkan inkonsistensi dalam putusan pengadilan, oleh karena itu, diperlukan pembaruan hukum yang bersifat inklusif dan adaptif untuk mengakomodasi perkembangan kekayaan tidak berwujud demi menciptakan kepastian dan keadilan hukum yang menyeluruh bagi seluruh masyarakat.

S11865

FH 0174 2025

Bekasi

Tersedia